Selasa, 22 Oktober 2013

Cay's Vacation Jalan-jalan ke Kota Tua - 22 September 2013 (part 3)

6. MENARA SYAHBANDAR
Menara syahbandar iki merupakan titik nol Batavia dan bangunan tertinggi pada jamannya dulu. Menara berlantai 3 dan 1 loteng iki berdiri hampir 300 tahun dan menara iki miring lhooo. Yaa mungkin ada perubahan struktur tanah di Jakarta mengakibatkan menara miring ke arah muka menara. Maka na bisa dibilang menara Shaybandar adalah menara Pisa na Jakarta lah hehehe. Terakhir dari ane pernah kesini, keadaa Menara jauh lebih baik, saat iki  baru dicat dan diberi fasilitas duduk, jadi makin betah dah disini. Tapi ada yg ane sayang kan, sekarang sudah tidak ada lukisan besar yang terdapat dilantai dua.
Butuh perjuangan iki naik ke lantai paling atas, secara kita memang sudah cape. Tapi karena kira masih semangat so kita para emak dan tanteh na juga harus semangaka! naik! 1 2 3 1 2 3 1 2 3...
Yak!
Sampaaaii... Berhasil!
Weehhhh seeerrr banyak angiiiinnn...

Iki pemandangan naaa...



Tuh terlihat pelabuhan yang terkenal di Asia Tenggara saat iku. Pelabuhan Sunda Kelapa. Gerbang masuk na kekuatan asing yang akhirnya menjajah kita lebih dari 350 tahun. Yaa tapi iku lah garis hidup. Kalo gaga ada gerbang iki mungkin bangunan-bangunan di Kota Tua iki tak akan pernah ada dan cerita heroik-heroik juga tak sedramatis yang tertulis sekarang dan mungkin diantara kita tidak ketemu....

Asik makan angin, langit semakin redup, kita memutuskan turun kebawah....

Habis nanjak dan nurun enak na makan sesuatu... Yak es buah!
Tapi karena perut sudah gaga nahan lantaran es buah na tak kunjung datang so... Spagetti buatan Rain jadi santapan... Abis Kira gaga dihabisin jadi diabisin ma mama dan para tanteh na wkwkwjwj... Spagetti penyelamat perut... Tapi kek na kurang hehehe...

Es buah datang. Di deket museum bahari memang ada tenda-tenda penjual makanan dan buah, ane beli disitu rasa lumayan harga na standar.
Makanan-makanan di Kota Tua rata-rata standar sih ada juga yang enak tapi bukan PRO.

Es buah jadi media kita sambil berbincang dan berbagi cerita. Fasilitas duduk-duduk di Menara Syahbandar iki cocok banget buat teman yang jarang ngumpul. Langit mulai meradang senja. The next objek kita PELABUHAN SUNDA KELAPA sepertinya tidak bisa kita lanjutkan, kasihan si Kira dan alasan lain si tukang sepeda yang ngejar-ngejar kita disuruh cepetan dipulangin sepeda na. So kita putuskan untuk kembali ke balai kota.
Langit senja menemani perjalanan pulang.... Waaah Kira juga dah cape yah...

Sepeda dipulangkan, sempet adu urat sama abang na lantaran kasih sewa tinggi, buseey dia minta 1 sepeda 60rb. Dan ane lasung bilang ajah dah OK 60rb buat berdua. Lasung ngaciir hehehe.
Memang biasa na ane sigitu kok... Si abang na ajah yang curi-curi kesempatan...

Pulang kali iki kita naik buswey. Walau sempet lama nunggu na dan menambah kepegelan kaki kita. Gaga cukup di halaman Menara Syahbandar tadi, di buswey pun kita kembali bercerita, lanjuuut sampe makan malam di dcost blokm square.

Waah kira makan na ampe lahap! Kecapean doi... Makan yang banyaak yaa biar gag masuk angiin.

gag terasa sudah jam 9 malam lebih. Jujur nih kaki dah pegel gile, akhirnya kita sudahi pertualangan kita...
Bye ageents... Lain kesempatan kita berjumpa, kita berpetualang geh...



Jyaaa ne cay, rain, kiraaa....MUAACH!


Satu Visi dengan mama
ayo tahan! kita berdua tidak boleh jatuh!

Cay's Vacation Jalan-jalan ke Kota Tua - 22 September 2013 (part 2)

2. MUSEUM FATAHILLAH

Dengan membayar Rp. 5000 kita memasuki museum yang umur bangunan na lebih dari 300 tahun... WOW!!.

Dimuseum iki kita diberi informasi sejarah kota jakarta dari jaman prasejarah. jaman bercocok tanam, jaman kerajaan hindu, budha, islam hingga jaman kolonial, lengkap dengan benda-benda dari masing-masing masa (walau imitasi yang asli kan di museum nasional dan museum prasasti).

Lukisan Besar yang menggambarkan awal kerjasama sultan Fatahillah dengan bangsa luar hingga terjadi pertempuran

Yang menarik disini ada si meriam terkenal si Jagur. Meriam yang berbentuk unik iki adalah hasil dari lima meriam perunggu yang dilebur menjadi satu. Jagur dibuat di makau dan sekarang masih kokoh berdiam di kawasan taman Museum Fatahillah ini.

Jagur melambangkan meriam perkasa dan katanya ada meriam pasangannya yang dibuat konotasi pasangan na, meriam cewe namun ada mitos yang mengatakan, jika kedua meriam ini bersatu, nanti akan ada malapetaka....hueeee, bisa ajeh mitos na. Pasangan jagur iki sengaja dipisahkan karena gara-gara mitos iku dan pasangan jagur di letakkan di keraton Surakarta. Ya cerita yang saya dengar seperti iku, namun iku tidak jelas kebenarannya so jangan dipercaya yee...

Ada benda peninggalan masa kolonial yang gag kalah unik, yakni patung Hermes. Hermes berdasarkan cerita romawi adalah seorang putra dewa zeus yang tugasnya membawa berita dan wahyu. Namun dikalangan pedangang dewa hermes disebut sebagai dewa pelindung. Patung Hermes iki awalnya adalah hadiah yang diberikan dari seorang pedang dari Jerman bernama stolz kepada pemerintah Belanda. Patung berbahan perunggu iku ia berikan sebagai tanda terimakasih atas ijin dagang yang diberikan kepadanya. Stolz membeli patung Hermes di Humburg pada 1920. Pemerintah belanda akhirnya meletakkan patung tersebut di jembatan Harmoni. Kabarnya patung ini hampir saja ilang dari genggaman kita untung perampasan itu masih bisa digagalkan. Sebab banyak patung-patung bersejarah di Jakarta yang raib entah kemana.


Saat menebarkan juga cay dan rain rasakan saat memasuki penjara bawah tanah yang pengap. Penjara ini memang dibuat sengaja agak pendek, sehingga orang harus agak menunduk jika ingin memasuki, tapi iku tak berlaku bagi ane, ane mini sual na..hehehe. Kita banyak menemukan bola-bola belenggu kaki para tahanan. Ane coba angkat, hueee berat! yaaa kebayang deh para tahanan dahulu susah ya minta ampun jika bergerak.
Kebanyakan tahanan yang ditahan disini kebanyakan adalah tahan Berat dan tahanan Politik. Pangeran Ponogoro pernah ditahan disini. Konon Jika air laut pasang, maka tahanan sengaja dibiarkan duduk sehingga air laut merendam tubuh mereka. weew,,,,
Sebenarnya masih ada lagi area penjara dimuseum iki yaitu penjara wanita, namun sekarang sudah di tutup untuk umum dengan alasan demi keamanan. mmmm bikin misterius ajah daah...

Di ruang pertama Museum iki terdapat tiang gantungan untuk menghukum terpidana mati. Serem yeee klo dihukum mati macam gini. Serta tak tertinggalan lemari tempat pedang-pedang besar dan tajam para Algojo. Walau fungsinya menyeramkan tapi lemari pedang itu terkesan unik, berukir dan cantik.

Banyak funiture-funiture peninggalan gedung iki. yaaa pasti na umur na gaga jauh beda dengan gedung na. Kagum ane masih kuat, keker dan tidak berayap padahal sudah lebih dari 300 tahuun.
Dari semu furniture ane kagum sama lemari yang satu iki

dengan kaca besar ini juga suka

Oh ya pas mau sholat zuhur ane juga gaga ketinggalan mesen jajanan masa kecil ane yang dah hampir punah, es selendang mayang...  aseeek, walau santen na rada pecah... Nyambi santai di taman Museum Fatahilah makan neh es berasa nikmaaaat banget...hehehe. Sayang Kira gag boleh sama mama na makan. Tapi kek na doi mang gaga doyan deh. Aturan beli ajah kira, klo gaga abis ntar tanteh yg ngabisin hehehehe...(masih ajah suka jadi tong sampah)


Usai puas observasi Museum Fatahillah, kita mau lanjut ke objek selanjut na. Niat awal na sih kita mau ke objek-objek iku dengan mengendarain sepeda ontel tapiii malah jalan bersama dengan sepeda. Yaa lantaran Kira masih belum bisa di bonceng karena dah terlanjur sewa yaa udah dah ... lanjut. Karena mengendarai sepeda sudah terlalu main stream kita mau coba extream... Jalan gandeng sepeda wkwkwkwk... Tapi yg penting Kira tetep naik sepeda yaa dee....

3. JEMBATAN KOTA INTAN
Sejalan mau ke musem bahari kita sempetin dulu mampir di Jembatam Kota Intan. Jembatan yang bisa dibuka dan ditutup peninggaalan kolonial belanda iki walau sudah gaga berfungsi tapi seperti ruby di atas sungai hitam dan bau. Aiihh gile sungai na bauu dan sampah na... Huanjiiir buanyak na ujubileeh... Ya tapi tetep take piku disini. Sambil duduk sebentar ambil napas abis jalan tadi, angin disini cukup lumayan walau hehehe bau lalala.


Yak karena terimpit waktu, kita gaga lama2 disini. Para agent kembali melanjutkan perjalanan. Setapak demi setapak dibarengi dengan canda dan obrolan kita lewati dan 'menikmati' perjalanan,  daaan kita menemui....

4. GALANGAN VOC

Jaman dulu na tempat ini merupakan pusat administrasi VOC. Bisa dibilang kantor logistic na VOC. Ane belum tahu tempat iki dijadikan apa sama pemerinta belanda setelah VOC bangkrut. Tapi sayang na bangunan iki gaga dipugar macam Museum Fatahillah, gudang VOC (museum bahari), Menarah Syahbandar. Mungkin Galangan iki  sekarang punya swasta kek na.

Akhir na menara Syahbandar sudah didepan mata
ayoo kira kita nyebraang... hati-hati yaaa...banyak mobil tronton segede GABAN...

5. MUSEUM BAHARI
Museum Bahari dan merana Syahbandar adalah satu komplek. Dengan membayar Rp. 5000 per org kita bisa menikmati dua objek iku. Museum Bahari ini dulu na adalah gudang tempat menimbun rempah-rempah dan komuditi yang akan mau di export keluar negeri dengan menggunakan kapal laut. Maka tempat na tak jauh dari pelabuham sunda kelapa. Kita mejeng dulu di depan na.

Bangunan iki pasti gaga jauh beda umur na sama bangunan-bagunan kota tua lain na. Gudang iki benar benarrr besar ada 3 komplek  bangunan berlantai dua dan satu lantai loteng. Walau tinggi langit-langit na tak setinggi bangunan lain tapi gudang iki memang panjang dan lapang.  Ok observasi kita dimulai. Museum Bahari iki banyak menampil dan mencerita perkembangan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dari jaman ke jaman.

Disini juga memamerkan perahu yg dipakai nenek moyang kita yang kata na berasal dari yunan iku. Gag hanya iku bahari juga memamerkan replika miniatur perahu-perahu  yang ada di nusantara.

Yang menarik di museum iki ada dilantai dua. Disini kita dipamerkan manekin-manekin bangsa-bangsa yang berlabuh di Sunda Kelapa yang tentunya memiliki hubungan dagang dangan kita. Mmm juga ada koh dipamerkan komuditi-komiditi export kita. Intinya rempah-rempah dan semua na beneran (Asli) maka na bau na berasa.

Waah banyak sekali yang dilihat, tapi kita belum semuaa na lho, si Kira dah capai kek na kasian padahal kita masih ada 2 tempat yang akan kita observasi.

Sebelum beranjak dr museum bahari, kita sempatkan duku berleha-leha di ruang terbuka gedung iki. Mmm kalo ane perhatiin disetiap gadung-gedung tua di kota tua iki mempunya ruang terbuka. Karena memang deket laut angina na banyaaaaaak dan kenceng. Eh ada satu kagi yang selalu ada, meriam meriam dimana mana... Ok narsis duluu....

Yup next objek... Cay's Vacation part 3

Sabtu, 19 Oktober 2013

Cay's Vacation Jalan-jalan ke Kota Tua - 22 September 2013 (part 1)

Hari jumat 20 September 2013 kemaren si cay pulang dari Singapore, waaaa seneng ane denger na, so kita bakal ngumpul!! asik kek na...

Sebelum na cay dan ane memang sudah merancang-rancang kemana kita traveling jika Cay pulang nanti, ada niat waktu iku ke pulau seribu... Tapi pertimbangan banyak hal, maka kita menjatuhkan pilihan ke Kota Tua.

Yak dengan menimbang dan memikir serta menela'ah, so Kota Tua!.... ketok paluu!!!

Treveling kita kali iki dimeriahkan oleh Kiraaaaaa (anak na Rain)....yeee ...halo Kiraaa....

Start point kita awal na sih Blok M jam 8 pagi....
Yaaaa biasa, maen kareet wwkwkwkwkwkwkwk
So start point kita berubah jadi jam 10.30 di Kota Tua na langsung!

Ane datang 1 jam lebih awal, so ane masuk museum duluan jadi na...

1. MUSEUM BANK MANDIRI

Walau tanpa ada duit sepeser pun ane santai ajah masuk museum mandiri, karen waktu sore dulu ane kemari masuk na gratis, et ternyata harus bayar Rp. 2000. Bah! Ane gaga ada duit, ditanyain sama petugas na, punya atm Mandiri... Enggak!!! ......
So ane langsung ngacir cari BCA terdekat wkwkwkwk....

Setelah uang ditangan, ane masuk dan membayar dengan uang Rp. 50.000. Et dah gaga ada kembali, masih pagi,  akhirnya ane dibiar kan masuk tanpa bayar....wkwkwkwk maap ya petugas, gaga bermaksud...*dlm ati aciiiiik~....

So ane langsung ke lantai dua. Ane takjub ama kaca mozaic iki

Konon kaca mozaic iki punya lima bilah dengan menceritakan empat musim di Belanda yakni musim Dingi, Gugur, panas dan Semi.
Mozaic musim dingin digambarkan dengan dengan salju berwarna putih, mozaic tersebut mengambarkan kegiatan masyarakat Belanda di musim dingin, seperti menghangatkan badan, bermain ice skeating dan membelah kayu.
Mozaic musim gugur digambarkan dimana msyarakat Belanda  mulai menanam buah-buahan, burung-burung berterbangan menuju ketempat yang lebih hangat.
Mozaic musim panas digambarkan masyarakat Belanda sedang memanen gandum dan ada yang berlibur di tepi pantai.
Mozaic musim Semi digambarkan banyak muda mudi Belanda mengadakan pernikahan hehehe, macam lebaran Haji kali yaaa serta ada gambaran dimana banyak bunga-bunga bersemi
nah yang terakhir, mozaic yang terdapat ditengah yang menggambarkan kekaguman masyarakat Belanda terhadap Alam indonesia, dimana ada gunung merapi dan wanita yang melambangkan kesuburan di tanah Indonesia.

Pas sampai dilantai dua, terdapat meja set funuture jam jadul. Naah seingat ane bangku engkong ane ada yg model macam gini....*berdasarkan liat poto kluarga...

Nah ane masuk ke ruang yang dijaga dua prajurit (apa satpam yee), ternyata ruangan iku ruang rapat direksi. Naaaa disini terpapar direktur-direktur bank mandiri dari jaman ke jaman.  Dan disini juga terpampang direktur bank-bank sebelum dimarger menjadi bank mandiri (bank dagang negara,bank bumi daya, bank expor impor/exim).



Naaah yg menarik juga ada direktur-direktur bank pada masa kolonial Belanda. Kokon bangunan iki pada awal na adalah milik Perusahaan dagang Belanda bernama Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau dikenal dengan nama Factorji Batavia yang berkembang menjadi perusahaan perbankan. Bank belanda ini tidak hanya berkedudukan di Batavia, mereka juga mempunyai cabang di sumatera, Bali.
Pada tahun 1960 bank Belanda tersebut dinasionalisasikan menjadi Bank Koperasi Tani & Nelayan Urusan Ekspor dan Impor.



Selang 8 tahun kemudian (1968) gedung menjadi kator pusat Bank Export Impor (Exim) hingga akhirnya saat ketiga bank resmi dimerger (Exim, BDN dan Bapindo) menjadi Bank mandiri maka gedung ini menjadi milik Bank Mandiri.

Ane juga keruang-ruang laen, ada ruang penghargaan, ruang alat rumah tangga dan ruang keamanan. Nah diruang keamanan iki, ada alat utk menjaga keamanan bank beserta manekin manekin yang berseragam satpam, mulai dari satpam bank Exim, BTN, Bapindo hingga Mandiri

Triiiing!
Eh Cay dan Rain sudah tibaaa.... So ane menjemput mereka di tangga masuk utama...

Taraaaa Cay Rain dan Kiraaa....
Aeeuuu kasihan kira kata na abis muntah doi... Gaga papa so kita senang senang ya kiraa...

So kita langsung keliling dilantai satu. Lantai satu iki memamer kan peralatan kantor yang digunakan bank dari jaman ke jaman, weeeeh mesin ketik na gueede gueede, ada juga mesin fotokopi yang jadul, diputer pake tangan...

Nah ada ruangan yang di tampilkan amat bagus, disini dipajang kumpulan mesin ketik, alat hitung dan sebagainya dan kita take piku disini...

Bagus kan....

Nah iki loket2 na...

Disini menggambarkan bahwa pegawai-pegawai na banyak yang cici dan koko....

Didepan loket terpampang juga benda-benda bawaan gedung ini seperti biola, piano,keramik-keramik  dan sepeda ontel serta projektor. Menarik untuk dilihat. Cay mencoba memencet tut piano na... Hehehe ternyata sudah tak berbunyi.... Uaa iyaaalah piano jaman 100 thn lalu...

Ada juga buku kas besar. Klo anak akutansi pasti dah gag asing sama yang namanya buku kas besar. Namun saat jaman iku sekitar 100-an tahun lalu, yang namanya kas besar ternyata benaar benaarr bueesaaaaaaar!! besar dalam arti sesungguh na Wkwkwk... Tulisannya pun cantik dan indah, saking cantiknya jadi gag kebaca.
Puas kelilingi lantai satu, kita mulai memasuki ruang penyimpanan atau di bilang ruang khasanah. Ruangan iki ada dibawah tanah gedung iki....
Sebelum menuruni tangga, eh ada papan foto, seru neh kalo buat seru-seruan...

Ruang bawah iki juga ada para pegawai manekin na...nah ada yg bikin kita terkejut, ada salah satu manekin yang posisi na tidak biasa hehe...

Kita melewati ruang tunggu dan melewati pegawai manekin dideks meja penerima tamu dan terlihat pintu markas yang besar dan tebal alahihim, pintu iki seinget ane ada beberapa  ada 4 pintu besar.

Tetnyata dibalik pintu iki terdapat kotak kotak box seperti saving box yang bernomer. Duh gag kebayang rebet na urus Bank pada jaman iku yaa, jaman belum ada kompute, runem nem nem...

Mungkin belum ada na teknologi canggih menyebabkan Bank jaman dulu harus memiliki ruang deposit yang Besaaaar dan Luuuas untuk memposting masing-masing simpanan nasabah na. Tuh Kira ampe seneng banget lari-lari kesana kemariiii...Eh ada ruang penyimpanan emas juga lho...


Kalau jaman sekarang mobilitas uang memakai trolly, jaman dahulu pakai papah dari kayu, ih macam kaya kurung batang gitu uang na...lucu yah..


Usai melewati ruang khasanah kita menuju ke ruang yang didesign seolaholah kita ada didepan gedung Bank iki pada saat jaman kolonial dulu. Ada kereta peraga juga, kan memang kenyataan na didepan gedung iki adalah stasiun kereta Beos (Kota). Ada penjual es selendang mayang juga dan Ada projector ditengah-tengah na, yang menceritakan sejarah gedung iku, sayaaang gambar na gaga fokus, pecah jadi susah untuk menikmati na, seharus na ukuran monitor dibuat kecil saja, jadi tidak pecah.

Keluar dari bawah tanah kita berniat santai di taman na. Mmm ada area anak-anak, ada ayunan, spider iron web,seluncuran dan kereta-keretaan. Waaah udah si Kira minta naik iku (menunjuk kereta). Dengan biaya 2000 perorg Kira dan mama na serta teman mama na...(ane jg) naik tuh kereta keretaan wkwkwkwk... Jes jes jes... Seru juga hehehee


Hahaha puas jadi anak kecil Observasi kita lanjutan di lantai dua, nah kalo ane sih tadi udah duluan, tapi bagi Rain Cay dan Kira belum.. ane mengantar merekaaa....

Naaah ada lorong yang ane suka, nah lorong iki, keren neh klo take piku disini....

Udah jam 12 Siang, perut sudah keroncongan, saatnya makan siang dulu. Kita maksi di pinggiran deket Museum Fatahillah. Menunya sih standard yakni pecel ayam, gado-gado, aneka soto sama nasi rames. Harganya bekisar 10 ribu sampai 15 ribu, rasa lumayan kok walau bukan Pro so cincayy laaah~
Ane juga beli tahu Gejrot...


Perut Kenyaaang ... maka Lanjooot... ke cay's vacation Kota Tua part 2