Hari jumat 20 September 2013 kemaren si cay pulang dari Singapore, waaaa seneng ane denger na, so kita bakal ngumpul!! asik kek na...
Sebelum
na cay dan ane memang sudah merancang-rancang kemana kita traveling jika Cay pulang nanti, ada niat waktu iku ke pulau seribu... Tapi pertimbangan
banyak hal, maka kita menjatuhkan pilihan ke Kota Tua.
Yak dengan menimbang dan memikir serta menela'ah, so Kota Tua!.... ketok paluu!!!
Treveling kita kali iki dimeriahkan oleh Kiraaaaaa (anak na Rain)....yeee ...halo Kiraaa....
Start point kita awal na sih Blok M jam 8 pagi....
Yaaaa biasa, maen kareet wwkwkwkwkwkwkwk
So
start point kita berubah jadi jam 10.30 di Kota Tua na langsung!
Ane datang 1 jam lebih awal, so ane masuk museum duluan jadi na...
1. MUSEUM BANK MANDIRI
Walau
tanpa ada duit sepeser pun ane santai ajah masuk museum mandiri, karen
waktu sore dulu ane kemari masuk na gratis, et ternyata harus bayar Rp. 2000. Bah! Ane gaga ada duit, ditanyain sama petugas na, punya atm Mandiri...
Enggak!!! ......
So ane langsung ngacir cari BCA terdekat wkwkwkwk....
Setelah
uang ditangan, ane masuk dan membayar dengan uang Rp. 50.000. Et dah gaga ada
kembali, masih pagi, akhirnya ane dibiar kan masuk tanpa bayar....wkwkwkwk maap
ya petugas, gaga bermaksud...*dlm ati aciiiiik~....
So ane langsung ke lantai dua. Ane takjub ama kaca mozaic iki
Konon kaca mozaic iki punya lima bilah dengan menceritakan empat musim di Belanda yakni musim Dingi, Gugur, panas dan Semi.
Mozaic musim dingin digambarkan dengan dengan salju berwarna putih, mozaic tersebut mengambarkan kegiatan masyarakat Belanda di musim dingin, seperti menghangatkan badan, bermain ice skeating dan membelah kayu.
Mozaic musim gugur digambarkan dimana msyarakat Belanda mulai menanam buah-buahan, burung-burung berterbangan menuju ketempat yang lebih hangat.
Mozaic musim panas digambarkan masyarakat Belanda sedang memanen gandum dan ada yang berlibur di tepi pantai.
Mozaic musim Semi digambarkan banyak muda mudi Belanda mengadakan pernikahan hehehe, macam lebaran Haji kali yaaa serta ada gambaran dimana banyak bunga-bunga bersemi
nah yang terakhir, mozaic yang terdapat ditengah yang menggambarkan kekaguman masyarakat Belanda terhadap Alam indonesia, dimana ada gunung merapi dan wanita yang melambangkan kesuburan di tanah Indonesia.
Pas
sampai dilantai dua, terdapat meja set funuture jam jadul. Naah seingat
ane bangku engkong ane ada yg model macam gini....*berdasarkan liat poto
kluarga...
Nah ane masuk ke ruang yang dijaga dua prajurit (apa satpam yee), ternyata ruangan iku ruang rapat direksi. Naaaa disini
terpapar direktur-direktur bank mandiri dari jaman ke jaman. Dan disini juga
terpampang direktur bank-bank sebelum di
marger menjadi bank mandiri (bank dagang negara,bank
bumi daya, bank expor impor/exim).
Naaah yg menarik juga ada
direktur-direktur bank pada masa kolonial Belanda. Kokon bangunan iki pada awal na adalah
milik Perusahaan dagang Belanda bernama Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau dikenal dengan nama Factorji Batavia yang berkembang menjadi perusahaan perbankan. Bank belanda ini tidak hanya berkedudukan di Batavia, mereka juga mempunyai
cabang di sumatera, Bali.
Pada tahun 1960 bank Belanda tersebut dinasionalisasikan menjadi Bank Koperasi Tani & Nelayan Urusan Ekspor dan Impor.
Selang 8 tahun kemudian (1968) gedung menjadi kator pusat Bank Export Impor (Exim) hingga akhirnya saat ketiga bank resmi dimerger (Exim, BDN dan Bapindo) menjadi Bank mandiri maka gedung ini menjadi milik Bank Mandiri.
Ane juga
keruang-ruang laen, ada ruang penghargaan, ruang alat rumah tangga dan ruang
keamanan. Nah diruang keamanan iki, ada alat utk menjaga keamanan bank
beserta manekin manekin yang berseragam satpam, mulai dari satpam bank Exim, BTN, Bapindo hingga Mandiri
Triiiing!
Eh Cay dan Rain sudah tibaaa.... So ane menjemput mereka di tangga masuk utama...
Taraaaa Cay Rain dan Kiraaa....
Aeeuuu kasihan kira kata na abis muntah doi... Gaga papa so kita senang senang ya kiraa...
So
kita langsung keliling dilantai satu. Lantai satu iki memamer kan
peralatan kantor yang digunakan bank dari jaman ke jaman, weeeeh mesin
ketik na gueede gueede, ada juga mesin fotokopi yang jadul, diputer
pake tangan...
Nah ada ruangan yang di tampilkan amat bagus, disini dipajang kumpulan mesin ketik, alat hitung dan sebagainya dan kita take piku disini...
Bagus kan....
Nah iki loket2 na...
Disini menggambarkan bahwa pegawai-pegawai na banyak yang cici dan koko....
Didepan
loket terpampang juga benda-benda bawaan gedung ini seperti biola,
piano,keramik-keramik dan sepeda ontel serta projektor. Menarik untuk
dilihat. Cay mencoba memencet tut piano na... Hehehe ternyata sudah tak
berbunyi.... Uaa iyaaalah piano jaman 100 thn lalu...
Ada juga
buku kas besar. Klo anak akutansi pasti dah gag asing sama yang namanya
buku kas besar. Namun saat jaman iku sekitar 100-an tahun lalu, yang namanya
kas besar ternyata benaar benaarr bueesaaaaaaar!! besar dalam arti sesungguh na Wkwkwk... Tulisannya pun cantik dan indah, saking cantiknya jadi gag kebaca.
Puas
kelilingi lantai satu, kita mulai memasuki ruang penyimpanan atau di
bilang ruang khasanah. Ruangan iki ada dibawah tanah gedung iki....
Sebelum menuruni tangga, eh ada papan foto, seru neh kalo buat seru-seruan...
Ruang
bawah iki juga ada para pegawai manekin na...nah ada yg bikin kita
terkejut, ada salah satu manekin yang posisi na tidak biasa hehe...
Kita
melewati ruang tunggu dan melewati pegawai manekin dideks meja penerima tamu dan terlihat pintu markas yang
besar dan tebal alahihim, pintu iki seinget ane ada beberapa ada 4 pintu
besar.
Tetnyata dibalik pintu iki terdapat kotak kotak box seperti
saving box yang bernomer. Duh gag kebayang rebet na urus Bank pada jaman
iku yaa, jaman belum ada kompute, runem nem nem...
Mungkin belum ada na teknologi canggih
menyebabkan Bank jaman dulu harus memiliki ruang deposit yang Besaaaar dan Luuuas untuk memposting masing-masing simpanan nasabah na. Tuh Kira ampe seneng banget lari-lari kesana kemariiii...Eh ada ruang penyimpanan emas
juga lho...
Kalau jaman sekarang mobilitas uang memakai trolly, jaman dahulu pakai papah dari kayu, ih macam kaya kurung batang gitu uang na...lucu yah..
Usai melewati ruang khasanah kita menuju ke ruang yang
didesign seolaholah kita ada didepan gedung Bank iki pada saat jaman
kolonial dulu. Ada kereta peraga juga, kan memang kenyataan na didepan
gedung iki adalah stasiun kereta Beos (Kota). Ada penjual es selendang mayang juga
dan Ada projector ditengah-tengah na, yang menceritakan sejarah gedung iku,
sayaaang gambar na gaga fokus, pecah jadi susah untuk menikmati na,
seharus na ukuran monitor dibuat kecil saja, jadi tidak pecah.
Keluar
dari bawah tanah kita berniat santai di taman na. Mmm ada area anak-anak, ada
ayunan, spider iron web,seluncuran dan kereta-keretaan. Waaah udah si Kira
minta naik iku (menunjuk kereta). Dengan biaya 2000 perorg Kira dan mama na serta teman mama
na...(ane jg) naik tuh kereta keretaan wkwkwkwk... Jes jes jes... Seru
juga hehehee
Hahaha puas jadi anak kecil Observasi kita lanjutan
di lantai dua, nah kalo ane sih tadi udah duluan, tapi bagi Rain Cay dan Kira belum.. ane mengantar merekaaa....
Naaah ada lorong yang ane suka, nah lorong iki, keren neh klo take piku disini....
Udah jam 12 Siang, perut sudah keroncongan, saatnya makan siang dulu. Kita maksi di pinggiran deket Museum Fatahillah. Menunya sih standard yakni pecel ayam, gado-gado, aneka soto sama nasi rames. Harganya bekisar 10 ribu sampai 15 ribu, rasa lumayan kok walau bukan Pro so cincayy laaah~
Ane juga beli tahu Gejrot...